Jun 09, 2014
Diwanai Penyerahan Hadiah Duta Lingkungan Hidup, Sekolah Ramah Lingkungan dan Adipura tingkat Provinsi Aceh
Banda Aceh – Dalam
rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia tahun 2014, Pemerintah
Aceh memberikan apresiasi kepada pihak yang telah berusaha mewujudkan
kelestarian lingkungan.
Apresiasi yang diberikan itu antara lain
untuk kategori Duta Lingkungan Hidup Aceh dan Lomba Sekolah Ramah
Lingkungan tingkat Provinsi Aceh. Penyerahan hadiah diberikan oleh
Asisten Administrasi Umum Pemerintah Aceh, Muzakkar SH MSi di Lapangan
Kantor Gubernur Aceh, Senin (9/6/2014).
Prediket Duta Lingkungan Aceh kategori
putra diraih oleh Muhammad Harif dari Banda Aceh dan duta lingkungan
Puteri diraih oleh Sri Ramadhana dari Aceh Tamiang. Masing-masing mereka
mendapatkan uang tunai Rp 2 juta. Sementara Runner Up 1 Duta Lingkungan
Aceh mendapatkan hadiah masing-masing Rp 1, 5 juta yang diraih oleh
Muhajir dari Aceh Timur dan Cut Nada Nabila dari Banda Aceh.
Selanjutnya, Runner Up II diraih oleh
Faiz Hafidh dari Aceh Tamiang dan Mifta Septia Ningsih dari Aceh Timur
dengan hadiah masing-masing Rp 1 juta dan duta lingkungan favorit diraih
oleh Rivaldo Julian Saputra dari Aceh Selatan dan Emma Agustina dari
Kota Sabang dengan hadiah masing-masing Rp 500.000.
“Semoga pemenang duta lingkungan Aceh
dapat melakukan sesuatu yang bearti bagi lingkungan hidup, khususnya
bagi kelestarian lingkungan di Aceh,” harap Muzakar.
Dalam upacara peringatan hari lingkungan hidup sedunia dengan tema “Satukan Langkah, Lindungi Ekosistem Pesisir dari Dampak Perubahan Iklim” ini,
juga diumumkan pemenang Kota Adipura tingkat Provinsi, yaitu Juara I
diraih Kota Banda Aceh, Juara II Kota langsa, Juara III Kota Meulaboh
Kabupaten Aceh Barat, Juara IV Kota Sabang dan juara harapan diraih Kota
Lhokseumwe.
Selanjutnya, diumumkan pula pemenang
lomba sekolah dan dayah ramah lingkungan tingkat Sekolah Dasar (SD).
Juara I diraih oleh SD Negeri 2 Kota Banda Aceh, Juara dua SD Negeri 16
Banda Aceh, Juara III SD Negeri Bukit Tempurung, Aceh Tamiang dan juara
harapan I diraih oleh SD Negeri I Sigli.
Juara I untuk tingkat sekolah Menengah
Pertama (SMP) diraih oleh MTSN Model Banda Aceh, Juara II SMP Negeri 2
Blang Pidie, Juara III SMP Negeri 2 Tangan-Tangan Abdya dan Juara
Harapan I SMP 3 Mutiara Blang Malu, Pidie.
Untuk tingkat Sekolah Menengah Atas,
Juara I diraih oleh SMK SMTI Kota Banda Aceh, Juara II SMA Negeri 3
Timang Gajah, Bener Meriah dan Juara III MAS Jeumala Amal, Pidie Jaya.
Sedangkan juara harapan I diraih SMK Negeri 2 Tekengon. Untuk tingkat
dayah, Juara I diraih Pondok Pesantren Al-Mujahidin Kota Sabang, Juara
II Pesantren Sabilul Ulum Diniya Islamiyah, Aceh Tamiang dan Juara III
diraih Dayah Al-Furqan, Kabupaten Pidie.
Dalam sambutan Menteri lingkungan Hidup
yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Umum Setda Aceh, dikatakan
Indonesia mempunyai potensi yang sangat luar biasa terkait kekayaan
sumberdaya alam.
Indonesia sebagai negara kepulauan
memiliki 13.466 pulau dan dengan panjang pesisir 95.181 km, tempat
bermukim 60 % penduduk dan menyumbang 6,45 % GDP nasional. Pesisir
mempunyai potensi SDA yang sangat menakjubkan yaitu 14 % terumbu karang
dunia, 27 % mangrove dunia serta 25 % ikan dunia, dengan berbagai biota
yang hidup didalamnya.
Bahkan Indonesia disebut sebagai Marine
Mega-Biodiversity terbesar di dunia, karena memiliki 8.500 species ikan,
555 species rumput laut dan 950 species biota terumbu karang.
“Potensi yang besar dimaksud harus
dikelola secara optimal bagi kemakmuran rakyat dengan cara yang lestari,
serta terus dilindungi dari kerusakan lingkungan yang menyebabkan
penurunan potensinya,” ujarnya.
Dalam mengatasi perubahan iklim, pemerintah telah menetapkan kebijakan berupa penurunan emisi dari kondisi business as usual pada tahun 2020 sebesar 26 % dengan usaha sendiri dan 41 % dengan dukungan negara lain.
Untuk itu dikembangkan berbagai
kebijakan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Antara lain melalui
Peraturan Presiden Nomor: 61 Tahun 2011 tentang rencana aksi nasional
penurunan gas rumah kaca serta Peraturan Presiden Nomor: 71 Tahun 2011
tentang penyelenggaran inventarisasi gas rumah kaca nasional yang
seiring dengan UU Nomor: 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
“Perlu dilakukan koreksi mendalam agar
pengelolaan dan pemanfaatannya dapat mensejahterakan masyarakat dan
tidak menimbulkan bencana. Konsep pembangunan berkelanjutan yang
merupakan keseimbangan antara pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan
hidup merupakan satu-satunya pilihan yang wajib kita wujudkan,” kata
Muzakkar.
Ia melanjutkan, selain komitmen
pemerintah, keterlibatan semua pemangku kepentingan adalah kunci
keberhasilannya. Perwujudan kerja sama yang harmonis dan proporsional
antara pemerintah, swasta dan masyarakat merupakan pilar penting dalam
pembangunan lingkungan hidup. Pemerintah dituntut menyusun program pro
rakyat serta memfasilitasi kebutuhan rakyat tetapi dilain pihak
masyarakat dibutuhkan keterlibatannya dalam upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
Masyarakat perlu didorong melakukan
upaya-upaya sederhana menuju budaya ramah lingkungah (green lifestyle)
seperti menghemat penggunaan listrik dan air, menanam dan memelihara
pohon, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor serta menerapkan konsep 3
R (reduce, reuse dan recycle) dalam mengelola sampah.
Peringatan hari lingkungan hidup tahun
2014 ini diharapkan menjadi momentum pelaksanaan pengelolaan lingkungan
hidup secara lebih konsisten dengan komitmen yang lebih tinggi. Sumber
daya alam (SDA) yang dimiliki perlu dikelola untuk masyarakat dengan
tidak hanya mempertimbangkan generasi masa kini tetapi juga generasi
yang akan datang. Pengelolaan lingkungan hidup mendorong pemanfaatan SDA
secara arif.
“Dan untuk itu saya mengingatkan bahwa
sesuai tema hari lingkungan hidup tahun ini, maka perhatian terhadap
kerusakan serta dampak perubahan iklim terhadap ekosistem pesisir
menjadi hal yang penting untuk diperhatikan,” katanya lagi.
Ketahanan lingkungan hidup adalah kunci
untuk menjaga jasa ekosistem dan menghindari dari bencana lingkungan
khususnya dampak perubahan iklim. “Saya berharap dengan komitmen dan
kerjasama kita dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup Indonesia
temasuk wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil,” harapnya. [sp]